Perkuliahan6 Rabu 21 Oktober 2020 KSK C31040319 kelas B
Assalamualaikum wr, wrb. Perkenalkan saya Muhammad Agum Brilianto dan Nim saya adalah 201931173 berkuliah di Institut Teknologi PLN Jakarta, di Semester 3 tahun akademik 2020/2021 Pada kelas Keamanan Sistem Komputer (C31040319) Dosen Desi Rose Hertina, ST., M.Kom. asal saya sendiri dari Jayapura, Papua.
Pada pertemuan kali
ini kita akan membahas Kriptografi, kriptografi ialah mengenai
mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang dapat memblokir
lawan. Tujuan dari ilmu kriptografi adalah melakukan berbagai upaya
komunikasi antar individu atau kelompok secara aman tanpa kehadiran pihak-pihak
yang tidak diinginkan, pun salah satu tujuannya yang lain ialah menganalisis
komunikasi yang sulit dipahami.
Sejarah kriptografi
sejak masa kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar tahun 300 SM. Bangsa
Mesir menggunakan ukiran rahasia yang disebut
dengan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang
berhak.
Awal tahun 400 SM
bangsa Spartan di Yunani memanfaatkan kriptografi di bidang militer dengan
menggunakan alat yang disebut scytale, yakni pita panjang berbahan daun
papyrus yang dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang silinder. Sedangkan
peradaban Cina dan Jepang menemukan kriptografi pada abad 15 M. Peradaban
Islam juga menemukan kriptografi karena penguasaannya terhadap matematika, statistik,
dan linguistik. Bahkan teknik kriptanalisis dipaparkan untuk pertama kalinya
pada abad 9 M oleh seorang ilmuwan bernama Abu Yusuf Ya’qub ibn ‘Ishaq
as-Shabbah al Kindi atau dikenal dengan Al-Kindi yang menulis kitab tentang
seni memecahkan kode.
Melalui layanan keamanan yang disediakan oleh jenis
kriptografi tersebut, berbagai teks penting dapat terjaga kerahasiaannya dan
keotentikannya, sehingga antar pihak yang berkorespondensi bisa saling menaruh
kepercayaan. Kecuali apabila teknik pembuatan kriptografi bocor ke pihak yang
tidak dikehendaki.
Tujuan Kriptografi ada lima
tujuan dari kriptografi, yang dimana tujuan ini untuk mengamankan aspek
keamanan informasi yaitu :
1.Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan adalah tujuan pertama dari penggunaan cryptography . Tentu
sejak awal menggunakan kriptografi agar rahasia yang ada pada data atau
pesan yang dikirimkan agar terjaga rahasianya. Hanya pengirim pesan dan
penerima pesan yang mengetahui isi data atau pesan tersebut. Semakin rahasia
sebuah pesan sebaiknya semakin tinggi pula tingkat kesulitan dari enkripsi yang
dilakukan.
2.Integritas
Data (Integrity)
Integritas data berhubungan dengan keaslian data atau pesan yang
dikirimkan. Tujuan kriptografi adalah menjamin data atau pesan yang dikirimkan
masih asli atau sama dengan yang dikirim olep pengirim pesan dengan yang
diterima oleh penerima pesan. Bentuk santi atau kode kriptografi hanya
diketahui oleh pengirim dan penerima pesan, maka hanya pengirim dan penerima
pesan yang tahu apakah pesan data tersebut asli atau tidak. Jika sandi atau
kode digunakan oleh pihak lain maka jaminan pesan tersebut asli bisa diragukan.
Karena bentuk dari jaminan integritas ini adalah pesan yang dikirimkan bebas
dari penyisipan, penghapusan, perubahan data ke dalam bentuk yang lain.
Sehingga data yang diterima benar benar sama dengan yang dikrimkan.
3.Autentikasi
(Authentication)
Autentikasi merupakan salah satu dari aspek keamanan teknologi informasi
yang sangat penting. Mengapa? Karena autentikasi adalah bentuk pengenalan bahwa
pesan yang dikirim benar benar dari si pengirim pesan yang kita butuhkan
pesannya. Karena bisa saja seseorang mengirim pesan yang bukan dari pengirim
yang kita kehendaki. Dalam kriptografi autentikasi ini berfungsi sebagai pengenal
bahwa pengirim dan pesan yang dikirim merupakan benar benar yang diinginkan.
Karena seseorang bisa menyamar untuk menjadi pengirim dan mengirimkan pesan
yang salah. Adapun yang diautentikasi seperti siapa pengirimnya, pesan apa yang
dikirim, panjang pesan, waktu pengiriman dan lain lain. Jika suatu pesan tidak
sama maka bisa dipastikan bahwa pesan terebut tidak lolos dari uji autentikasi.
4.Non
Repudiasi (Non Repudiation)
Non repudiasi adalah salah satu aspek keamanan teknologi informasi yang
penting. Dimana non repudiasi adalah bentuk bukti bahwa kita melakukan sesuatu
yang tersimpan jejaknya dalam bentuk digital. Non repudiasi berarti tidak ada
penyangkalan. Yaitu tidak ada penyangkalan terhadap apa yang telah dilakukan.
Karena sudah ada bukti yang kuat. Maka aspek ini selain sangat bermanfaat tapi
juga sangat berbahaya karena jika ada seseorang yang ingin menjebak kita maka
kita bisa menjadi korban dari keamanan teknologi informasi.
5.Pertukaran Kunci (Key Exchange)
Key exchange merupakan bentuk pertukaran yang memungkinkan
seseorang bisa menukarkan atau memberikan data secara aman tanpa diketahui oleh
pihak ketiga. Seseorang yang memiliki kunci bisa menukar dan memiliki data atau
pesan yang ada.
Dua ProsesUtama Kriptografi
1. Enkripsi
adalah
proses dimana informasi/data yang hendak dikirim
diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi
awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu.
2. Dekripsi
adalah
kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi
awal.
2 Kunci pada
Algoritma Kriptografi
1.
Stream Cipher
Aliran
sandi milik keluarga kunci sandi simetris. Stream cipher menggabungkan bit teks
biasa dengan stream bit sandi pseudorandom dengan penggunaan operasi XOR (eksklusif-atau).
Cipher stream mengenkripsi digit teks biasa satu per satu dengan berbagai
transformasi untuk digit berturut-turut. Karena enkripsi setiap digit
tergantung pada kondisi mesin cipher saat ini, stream cipher juga dikenal
sebagai cipher negara. Biasanya, bit / gigitan tunggal digunakan sebagai digit
tunggal. Untuk menghindari masalah keamanan, harus dipastikan bahwa kondisi
awal yang sama tidak digunakan lebih dari sekali. Stream cipher yang paling
banyak digunakan adalah RC4.
2.
Block Cipher
Block
cipher adalah cipher kunci simetris lainnya. Cipher blok beroperasi pada blok
kelompok bit dengan panjang tetap. Blok cipher menggunakan transformasi tetap
tidak berubah untuk semua digit di blok. Misalnya, ketika blok x-bit teks biasa
bersama dengan kunci rahasia disediakan sebagai input ke mesin blok cipher, ia
menghasilkan blok x-bit ciphertext yang sesuai. Transformasi aktual tergantung
pada kunci rahasia. Demikian pula, algoritma dekripsi memulihkan blok x-bit
asli dari plaintext menggunakan blok x-bit dari ciphertext dan kunci rahasia di
atas sebagai input. Dalam hal pesan input terlalu panjang dibandingkan dengan
ukuran blok, itu akan dipecah menjadi blok dan blok-blok ini akan secara
individu dienkripsi menggunakan kunci yang sama. Namun, karena kunci yang sama
digunakan, setiap urutan berulang dalam teks biasa menjadi urutan berulang yang
sama dalam teks sandi, dan ini dapat menyebabkan masalah keamanan.
Algoritma Kriptografi
Hibrid adalah Kriptografi hibrida
merupakan algoritma yng memanfaatkan dua tingkatan kunci yaitu kunci
rahasia simetris dengan satu kunci (session key) dan enkripsi asimetris dengan
sepasang kunci (public/private key) kriptografi hibrida diharapkan
akan memberi keamanan yang lebih baik terhadap pengiriman informasi. Sistem
ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan
negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan
private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan
dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun
tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi.
Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.
Berikut adalah proses Algoritma
hybrid enkripsi pada algoritma hybrid:
1. Membangkitkan kunci simetris pada algoritma
simetris Blowfish.
2. Menggunakan kunci privat RSA untuk melakukan
proses enkripsi kunci simetris Blowfish, sehingga menghasilkan kunci akhir.
3. Gunakan kunci akhir untuk melakukan proses
enkripsi file.
Berikut adalah proses dekripsi
pada algoritma hybrid:
1. Menggunakan kunci publik untuk mendekripsikan
kunci akhir sehingga kembali menjadi kunci awal.
2. Gunakan kunci awal yang telah di dekripsi untuk
mendekripsi file.
Berikut ini adalah beberapa teknik dasar kriptografi
yang dijelaskan secara singkat :
1. Subtitusi
Pada subtitusi, kita akan mengganti sebuah karakter dengan
karakter lainnya, biasanya pengubahan karakter ini ditentukan oleh pembuat
pesan yang tentunya harus dimengerti oleh penerima pesan.
2. Bloking
Pada bloking, pengguna akan membuat sebuah blok yang akan membagi
plaintext ke dalam beberapa blok yang sudah dibuat oleh pengguna yang hanya
dapat dimengerti oleh penerima pesan.
3. Permutasi
Pada permutasi, pembuat pesan akan merotasikan/memutarkan karakter dalam
sebuah kalimat yang telah dibuat sesuai dengan aturan. Aturan ini hanya dapat
dimengerti oleh pembuat dan penerima pesan.
4. Ekspansi
Pada ekspansi, pembuat pesan akan membuat sebuah pesan yang akan
diperpanjang. Biasanya, huruf konsonan atau bilangan ganjil akan ditambahkan
"-an" pada bagian belakang dan huruf paling depan pada kata itu pun
dijadikan didepan "-an" tadi. Dan pada huruf vokal atau bilangan
genap, bagian paling belakang akan ditambahkan "-i".
5. Pemampatan.
Pada pemampatan, sebuah pesan akan dibagi sesuai dengan aturan pembuat
pesan. Dimana setiap beberapa huruf/karakter biasanya akan diberikan sebuah
batasan. Pada batasan tersebut nantinya ada karakter yang dihalangkan. Setelah
dihilangkan pesan akan dimampatkan. Setelah pesan dimampatkan, pesan akan
digabungkan antara pesan yang akan dimampatkan dan pesan yang hilang tadi.
Biasanya pesan tersebut dihubungkan dengan tanda "&" atau
"*" sebagai pembeda/kode antara pesan yang dihilangkan dan pesan yang
dimampatkan.
Saya sekarang semester
3 ganjil & tahun akademik 2020/2021.
Jurusan S-1 Teknik
Informatika
Keamanan Sistem
Komputer & C31040319
Dosen Mata Kuliah Desi
Rose Hertina ,.S.Kom., M.Kom
Nim saya 201931173
& Muhammad Agum Brilianto
Asal saya dari
Jayapura Provinsi Papua
Dekat RM. Waroeng-Ku,
Jln. Mambruk (Depan SMP N 11, Yabansai, Heram, Kota Jayapura, Papua 99225
https://maps.app.goo.gl/2qM7YSGVyLvbUdor8
Komentar
Posting Komentar