Perkuliahan7 25 Oktober 2020 Matakuliah Keamanan Sistem Komputer C31040319
Assalamualaikum wr, wrb. Perkenalkan saya Muhammad Agum Brilianto dan Nim saya adalah 201931173 berkuliah di Institut Teknologi PLN Jakarta, di Semester 3 tahun akademik 2020/2021 Pada kelas Keamanan Sistem Komputer (C31040319) Dosen Desi Rose Hertina, ST., M.Kom. asal saya sendiri dari Jayapura, Papua.
Kali ini kita masuk pada materi Steganografi. Sebelumnya kita harus tau dulu pengertian dari steganografi tersebut. Steganografi atau Steganography adalah sebuah ilmu, teknik atau seni menyembunyikan sebuah pesan rahasia dengan suatu cara sehingga pesan tersebut hanya akan diketahui oleh si pengirim dan si penerima pesan rahasia tersebut. Steganografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Stegano yang berarti “tersembunyi atau menyembunyikan” dan graphy yang berarti “Tulisan, jadi Steganografi adalah tulisan atau pesan yang disembunyikan. Steganografi kebalikannya kriptografi yang menyamarkan arti dari sebuah pesan rahasia saja, tetapi tidak menyembunyikan bahwa ada sebuah pesan. Kelebihan Steganografi dibandingkan dengan Kriptografi adalah pesan-pesannya akan dibuat tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan, berbeda dengan Kriptografi yang pesannya tidak disembunyikan, walaupun pesannya sulit untuk di pecahkan akan tetapi itu akan menimbulkan kecurigaan pesan tersebut.
Sejarah Steganografi. Steganografi telah digunakan sejak
sekitar 2.500 tahun yang lalu untuk kepentingan politik, militer, diplomatik,
serta untuk kepentingan pribadi sebagai alat. Catatan pertama tentang
steganografi ditulis oleh Herodotus, yaitu seorang sejarawan Yunani. Herodatus
mengirim pesan rahasia dengan menggunakan kepala budak atau prajurit sebagai
media. Caranya dengan menuliskan pesan di atas kepala budak yang telah
dibotaki, ketika rambut budak telah tumbuh, budak tersebut diutus untuk membawa
pesan rahasia di balik rambutnya. Sedangkan penggunaan steganografi oleh bangsa
Romawi dilakukan dengan menggunakan tinta tak-tampak (invisible ink) untuk
menuliskan pesan. Tinta tersebut dibuat dari campuran sari buah, susu, dan
cuka. Jika tinta digunakan untuk menulis maka tulisannya tidak tampak. Tulisan
di atas kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas tersebut.
Di era modern, teknik steganografi menjadi
populer setelah kasus pemboman gedung WTC pada 11 September 2001 di Amerika
Serikat. Pada saat itu, teroris menyembunyikan pesan-pesan kegiatan terornya
dalam berbagai media yang dapat dijadikan penampung untuk menyembunyikan file
seperti pada image, audio dan video. Pada peristiwa tersebut disebutkan bahwa
para teroris menyembunyikan peta-peta dan foto-foto target dan juga perintah
untuk aktivitas teroris di ruang chat sport, bulletin boards porno dan website
lainnya.
Perbedaan
pertama mengenai kriptografi dan steganografi adalah hasil tampilan pesan
ketika sudah disisipi pesan rahasia. Pada kriptografi pesan yang sudah disisipi
pesan rahasia akan sangat berbeda dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia.
Maka bagi pihak ketiga yang melihat pesan hasil keluaran kriptografi akan
curiga walaupun pihak ketiga tersebut juga tidak mengetahui maksud dari pesan
tersebut. Sedangkan pada steganografi, pesan yang sudah disisipi pesan rahasia
akan tampak sama (dengan kasat mata) dengan pesan sebelum disisipi pesan
rahasia (pesan rahasia tersamarkan dalam cover text). Sehingga
pihak ketiga tidak tahu bahwa dibalik pesan asli (cover text)
tersembunyi pesan rahasia dibaliknya.
Kedua yaitu, Kriptografi adalah studi tentang
menyembunyikan informasi, sementara Steganografi berkaitan dengan penulisan
pesan tersembunyi sehingga hanya pengirim dan penerima yang tahu bahwa pesan itu
ada. Dalam Steganografi, hanya pengirim dan penerima yang tahu keberadaan
pesan, sedangkan dalam kriptografi keberadaan pesan terenkripsi terlihat oleh dunia. Karena itu, Steganografi menghilangkan
perhatian yang tidak diinginkan yang datang ke pesan tersembunyi.
Ketiga
yaitu, Metode
kriptografi mencoba melindungi konten pesan, sedangkan Steganografi menggunakan
metode yang akan menyembunyikan pesan maupun kontennya. Dengan menggabungkan
Steganografi dan Kriptografi seseorang dapat mencapai keamanan yang lebih baik.
Tujuan dari steganografi yaitu merahasiakan atau menyembunyikan
keberadaan sebuah sebuah informasi. Kebanyakan pesan disembunyikan dengan cara
membuat perubahan kecil terhadap data digital lain yang isinya tidak menarik
perhatian, contohnya yaitu gambar yang terlihat tidak akan berbahaya.
Perubahan ini bergantung kepada kunci (sama dengan kriptografi) dan pesan untuk
yang disembunyikan. Orang yang menerima gambar akan dapat menyimpulkan
informasi dengan cara mengganti kunci yang sebenarnya ke dalam algoritma yang
digunakan.
Pemanfaatan Steganografi pada Teknologi Informasi Proses
yaotu dengan lain bertujuan untuk menyamarkan keberadaan data rahasia
sehingga sulit dideteksi dan melidungi hak cipta suatu produk
Terdapat 4 jenis metode Steganografi, yaitu :
Algoritma Steganografi kompresi.
Algoritme compression adalah
metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua
fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT)
dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi
data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu
mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi
(frequency domain).
Spread Spectrum
method
Spread
Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak
(encrypted) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu
pesan, penerima memerlukan algoritme yaitu crypto-key dan stego-key.
Metode ini juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari
kompresi dan proses image (gambar).
Redundant Pattern
Encoding
Redundant Pattern
Encoding adalah menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan
dari metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan).
Kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar.
Least Significant Bit
Insertion (LSB)
Metode yang
digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda.
Contohnya, pada berkas image pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara
menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel
yang menyusun file tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit, setiap pixel (titik)
pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru
(RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255
atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. Dengan demikian, pada setiap
pixel berkas bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data.
Kekurangan dari LSB Insertion: Dapat
diambil kesimpulan dari contoh 8 bit pixel, menggunakan LSB Insertion dapat
secara drastis mengubah unsur pokok warna dari pixel. Ini dapat menunjukkan
perbedaan yang nyata dari cover image menjadi stego image,
sehingga tanda tersebut menunjukkan keadaan dari steganografi. Variasi warna
kurang jelas dengan 24 bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah besar.
Antara 8 bit dan 24 bit image mudah diserang dalam pemrosesan image,
seperti cropping (kegagalan) dan compression (pemampatan).
Keuntungan dari LSB Insertion :
Keuntungan yang paling besar dari algoritme LSB ini adalah cepat dan mudah. Dan
juga algoritme tersebut memiliki software steganografi yang mendukung
dengan bekerja di antara unsur pokok warna LSB melalui
manipulasi pallete (lukisan).
Yang dimaksud Steganosistem pada Algoritma Steganografi yaitu tentang penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem steganografi, sebuah perbedaan penting harus dibuat di antara penyerangan-penyerangan pasif di mana penyerang hanya dapat memotong data, dan penyerangan-penyerangan aktif di mana penyerang juga dapat memanipulasi data.
Pada prosesnya Steganosistem
Perbedaan Stego-Only-Attack (Penyerangan
hanya Stego) dan Stego-Attack (Penyerangan Stego).
Stego-Only-Attack
(Penyerangan hanya Stego) Penyerang telah menghalangi stego
data dan dapat menganalisisnya sedangkan, Stego-Attack (Penyerangan Stego). Pengirim
telah menggunakan cover yang sama berulangkali untuk data terselubung.
Penyerang memiliki berkas stego yang berasal dari cover file yang sama. Dalam
setiap berkas stego tersebut, sebuah pesan berbeda disembunyikan.
Perbedaan Cover-Stego-Attack (Penyerangan
selubung Stego) dan Manipulating
the cover data (Memanipulasi data terselubung) adalah Cover-Stego-Attack (Penyerangan selubung
Stego). Penyerang telah menghalangi berkas stego dan mengetahui
cover file mana yang digunakan untuk menghasilkan berkas stego ini. Ini
menyediakan sebuah keuntungan melalui penyerangan stego-only untuk si penyerang
sedangkan Manipulating the
cover data (Memanipulasi data terselubung). Penyerang dapat
memanipulasi data terselubung dan menghalangi hasil data stego. Ini dapat
membuat tugas dalam menentukan apakah data stego berisikan sebuah pesan rahasia
lebih mudah bagi si penyerang.
Saya sekarang semester
3 ganjil & tahun akademik 2020/2021.
Jurusan S-1 Teknik
Informatika
Keamanan Sistem
Komputer & C31040319
Dosen Mata Kuliah Desi
Rose Hertina ,.S.Kom., M.Kom
Nim saya 201931173
& Muhammad Agum Brilianto
Asal saya dari
Jayapura Provinsi Papua
Dekat RM. Waroeng-Ku,
Jln. Mambruk (Depan SMP N 11, Yabansai, Heram, Kota Jayapura, Papua 99225
https://maps.app.goo.gl/2qM7YSGVyLvbUdor8
Komentar
Posting Komentar